Digitalindo, Jakarta - Belajar itu bisa di mana saja dan kapan saja. Hal ini sudah wajar seiring dengan perkembangan teknologi digital dan didukung kecepatan internet. Salah satunya ialah memanfaatkan sisi positif dari internet. Jadi, semuanya bisa dicari dengan bantuan akses internet. Seperti halnya seorang anak remaja berusia 13 tahun asal Indonesia. Namanya Yuma Soerianto, dia adalah seorang programmer muda yang kini tinggal di Melbourne, Australia. Dia bisa menjadi programmer karena dia cinta atau suka dengan dunia koding. Bahkan sejak usia 6 tahun, dia belajar sendiri. Baca juga: 3 Penyebab Anak Malas Belajar Menulis Hal ini diungkapkan Yuma saat dia menjadi Keynote Speaker atau Pembicara Utama pada Workshop Coding Online gelaran Robologee, Sabtu (30/1/2021). Adapun acara tersebut merupakan rangkaian acara dalam merayakan hari jadi Robologee yang keempat. Workshop Coding Online ini dihadiri oleh 65 peserta dan 35 tamu undangan. Sadar pentingnya skill teknologi Workshop bertajuk Indonesia Smart Family ini bertujuan untuk mengajak seluruh keluarga Indonesia sadar akan pentingnya skill fasih teknologi guna menyongsong masa depan dalam era digital. Sedangkan Yuma merupakan penerima beasiswa Apple Worldwide Developer Conference (WWDC) tahun 2017, 2018, dan 2019. Di situ, Yuma bercerita bagaimana ia meraih beasiswa Apple WWDC . Ia dibantu ayahnya, yang seorang Graphics Designer, untuk merancang sebuah program aplikasi. Berkat kecintaannya terhadap koding, Yuma Soerianto telah menciptakan sembilan aplikasi. Beberapa di antaranya adalah Let's Stack, Hunger Button, Kid Calculator, Weather Duck, dan Pocket Poke.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Workshop Koding Robologee, Ajak Anak Dekat Teknologi Digital", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/edu/read/2021/02/02/203542071/workshop-koding-robologee-ajak-anak-dekat-teknologi-digital.
Penulis : Albertus Adit
Editor : Albertus Adit
Workshop Koding Robologee, Ajak Anak Dekat Teknologi Digital

