Kementerian Koperasi dan UKM menggunakan strategi pendampingan dalam upaya memaksimalkan potensi pertumbuhan digital nasional terutama di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Digitalisasi saat ini menjadi ‘keharusan’ bagi kalangan pelaku UMKM jika ingin mendapatkan manfaat yang besar dari peluang bisnis di era digital. Adapun pemerintah terus berupaya menopangnya dengan iklim berusaha yang kondusif dan dukungan dari berbagai aspek.  

Salah satu aspek penting yang ditempuh Kementerian Koperasi dan UKM adalah rumusan kebijakan yang mampu mengoptimalkan wilayah perdagangan atau trade area UMKM dan koperasi guna memacu potensi pertumbuhan digitalnya.

Menurut Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim

, trade area adalah mempelajari dan memahami aktivitas perdagangan UMKM dalam wilayah geografis atau dalam hal ini media digital tertentu, mencakup berbagai aspek seperti jenis bisnis dan jumlahnya.

“Serta berapa banyak pelanggan potensial di media digital tersebut, dari mana mereka berasal? dan apa yang mereka beli?” jelasnya.

Karena itu untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan digital Indonesia, lanjut Arif, pihaknya menargetkan hingga sebanyak 30 juta UMKM dapat berorientasi digital pada 2024. Hingga April 2022, jumlahnya sudah tercatat 19 juta dari target 20 juta UMKM pada tahun ini.

“Sementara itu, target koperasi digital pada  2024 sebanyak 500 unit sedangkan per April 2022 telah tercatat 202 koperasi digital,” paparnya.

Data Bank Indonesia menunjukkan perkembangan nilai ekonomi digital Indonesia dari 2020 ke tahun 2021 meningkat hingga 1,5 kali lipat yakni dari 47 miliar dolar AS menjadi 70 miliar dolar AS pada 2021. Nilai ini diproyeksikan meningkat lebih dari dua kali lipat pada 2025 menjadi 146 miliar dolar AS.

Dari nilai tersebut, penyumbang terbesar ekonomi digital Indonesia adalah e-commerce di mana nilai transaksinya pada 2021 mencapai Rp401 triliun dengan volume sebanyak 1.297,1 juta transaksi.

Referensi :

https://bisnisindonesia.id/article/strategi-trade-area-topang-optimalisasi-potensi-digital-umkm