IHSG Melemah: Sektor Transportasi & Logistik Jadi Pemimpin Penurunan, Apa Penyebabnya?

DIGITALINDO - Investor terlihat lebih berhati-hati menjelang pengumuman kebijakan moneter terakhir oleh bank sentral AS, Federal Reserve, untuk tahun ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah, terutama dipengaruhi oleh saham-saham sektor transportasi dan logistik.

 

IHSG turun 49,85 poin atau 0,70 persen, berakhir di posisi 7.107,88, sedangkan indeks LQ45 yang mencakup 45 saham unggulan juga mengalami penurunan sebesar 8,40 poin atau 1,00 persen, berada di level 833,93.

 

Tim Riset Phillips Sekuritas Indonesia mencatat dalam laporan mereka bahwa investor memilih untuk lebih berhati-hati menjelang pengumuman kebijakan moneter terakhir oleh Federal Reserve tahun ini.

 

Di dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate di level 6 persen. Selain itu, suku bunga deposit facility tetap di angka 5,25 persen, dan suku bunga lending facility dipertahankan pada level 6,75 persen.

 

Dari sisi internasional, data penjualan ritel AS menunjukkan hasil lebih tinggi dari yang diperkirakan, menandakan bahwa belanja konsumen tetap stabil. Namun, produksi industri AS secara tak terduga melanjutkan penurunan selama tiga bulan berturut-turut.

 

IHSG dibuka dengan pelemahan dan terus berada di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih belum mampu keluar dari zona merah hingga akhir perdagangan.

 

Menurut Indeks Sektoral IDX-IC, hanya satu sektor yang mengalami penguatan, yakni sektor barang konsumen non-primer yang naik 0,43 persen. Sementara itu, sepuluh sektor lainnya melemah, dengan sektor transportasi dan logistik mencatat penurunan terbesar, turun 1,29 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan barang baku yang masing-masing turun 0,81 persen dan 0,54 persen.

 

Beberapa saham yang mengalami kenaikan terbesar antara lain KJEN, DOSS, SONA, SKBM, dan LION, sementara saham yang mengalami penurunan terbesar adalah SAPX, POLU, BEBS, INPS, dan KOPS.

 

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 987.500 transaksi, dengan total volume perdagangan mencapai 16,47 miliar lembar saham senilai Rp 11,77 triliun. Dari seluruh saham yang diperdagangkan, 224 saham menguat, 399 saham melemah, dan 323 saham stagnan.

 

Di bursa saham Asia, indeks Nikkei melemah 12,95 poin atau 0,03 persen, berakhir di level 39.457,49. Indeks Shanghai menguat 5,55 poin atau 0,16 persen, ke posisi 3.386,33. Indeks Kuala Lumpur naik 1,90 poin atau 0,12 persen, berada di level 1.606,85, sedangkan indeks Straits Times melemah 10,68 poin atau 0,28 persen, di posisi 3.821,03.

Sumber : antaranews.com



Relate Topics

Butuh Bantuan? Hubungi Kami di

021 - 2867 - 4849

Hubungi Kami